Senin, 30 September 2013

Partial Budget Analisys

Partial Budget Analisys

Pendahuluan

Secara eksternal, dunia usaha senatiasa terus berubah yang berdampak pada perubahan perekonomian, dan secara umum kondisi internal usahaternak pun juga menghadapi kondisi yang dinamis. Di tengah-tengah perubahan yang terjadi, sebuah usahaternak harus tetap mengacu pada tujuan usaha yaitu memperoleh keuntungan maksimal.  Bisakah keuntungan maksimal dicapai?  Ini sangat tergantung dari respon pemilik/ manajer usahaternak dalam merespon dan mengantisipasi berbagai kondisi yang berpengaruh terhadap usahaternaknya. Respon terhadap perubahan dari pemilik/ manajer usaha biasanya dituangkan dalam sebuah keputusan manajemen usaha, baik dalam perubahan proses produksi, ekspansi usaha, penggunaan teknologi baru, dan pengelolaan usaha, serta perubahan-perubahan lainnya yang menyangkut usaha.  Perubahan-perubahan tersebut dalam usaha akan berkorelasi dengan perubahan pembiayaan (deffernsial cost/ incremental cost), dan penerimaan usaha, serta keuntungan usaha. Konsekuensi dari keputusan pemilik/ manajer begitu kompleks terhadap perubahan pembiayaan dan keuntungan usaha, maka setiap keputusan perlu dievaluasi terlebih dahulu, untuk mengevaluasinya dapat menggunakan analisis Partial Budgetting.

Analisis Partial Budgetiting (penganggaran parsial) merupakan sebuah alat/ model analisis untuk mengukur berbagai perubahan dalam usaha.  Apakah partial budgetting ini penting? Tentu saja jawabannya akan bervariasi tergantung cara pandang pemilik/ manajer usaha terhadap perubahan-perubahan dalam usahanya. Analisis ini secara prosedur relatif sederhana, karena yang dianlisis adalah variabel-variabel (biaya, penerimaan, dan keuntungan) yang berubah saja, evaluasi ini bertujuan untuk mengukur kemampuan variabel-variabel yang berubah dalam meningkatkan atau menurunkan keuntungan usaha.

Prinsip-prinsip Penganggaran Parsial

Keputusan pemilik/ manajer sebagai respon terhadap perubahan kondisi internal dan eksternal usaha memilki konsekuensi terhadap perubahan keuangan/ finansial usahaternak. Konsekuensi ini menjadi prinsip dalam analisis Partial Budget,  dan beberapa perubahan finansial yang terjadi meliputi :
1.  Peningkatan pendapatan
2.  Pengurangan atau penghapusan biaya
3.  Kenaikan biaya
4.  Pengurangan atau penghapusan pendapatan


Komponen-komponen dalam Penganggaran Parsial

Berdasarkan prinsip dan perubahan finansial yang terjadi, maka komponen dalam penganggaran parsial dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu :
A. Komponen keuntungan (peningkatan pendapatan, dan pengurangan atau penghapusan biaya), dan
B. Komponen kerugian (kenaikan biaya, dan pengurangan atau penghapusan pendapatan).  
Kedua komponen tersebut dalam aplikasi pengukurannya dapat menggunaan form seperti pada gambar di bawah ini.  Pada form ini komponen keuntungan dan komponen kerugian dikelompokan, dan ditempatkan dalam kolom terpisah. Perubahan keuntungan/ net income Change (G) dapat diperoleh dari selisih perubahan yang terjadi dari jumlah komponen keuntungan (E) dengan jumlah komponen kerugian (F).

Contoh Form Analisis Partial Budget

Cara Menggunakan Analisis Partial Budgetting

Langkah-langkah yang ditempuh dalam mengukur perubahan finansial dengan analisis partial budget adalah :
1.   Buatlah tabel analisis partial budget seperti pada contoh di atas
2.   Analisis berbagai perubahan, dan catatlah perubahan-perubahan tersebut, serta kelompoka berdasarkan: (A) Peningkatan pendapatan, (B) Pengurangan atau penghapusan biaya, dan Kenaikan Biaya (C), dan Pengurangan atau penghapusan pendapatan (D).
3.   Kelompokan perubahan finansial tersebut menurut komponen keuntungan, dan komponen kerugian (Lihat Contoh Form)
4.   Jumlahkan masing-masing perubahan fianansial, yaitu : Total Keuntungan (A+B), dan Total kerugian (C+D).
5.   Hitung perubahan pendapatan (net income change), yaitu (E-F) sesuai tabel di atas.
6.   Buatlah interpretasi dari net income change tersebut.

Contoh Perhitungan

Contoh Kasus

Pak Nidu Ainudes seorang peternak sapi perah, saat ini mempunyai sapi laktasi 5 ekor dengan produksi rata-rata 12 liter/ekor/hari.  Susu hasil produksi Pak Nidu seluruhnya disetor ke koperasi, dan menerima harga Rp. 4.000/liter. Pakan yang diberikan selain rumput adalah Mako alias konsentrat 6 kg/ekor/hari, penggunaan konsentrat ini terasa berat karena harganya mahal mencapai Rp. 3.000/kg.

Pak Nidu yang rajin membaca, menemukan sebuah artikel ilmiah yang memuat hasil riset Tim Fakultas Peternakan Unpad, dalam artikel itu dijelaskan bahwa daun kaliandra (Calliandra calothyrsus) mengandung protein relatif tinggi dapat dijadikan sebagai substitusi pakan konsentrat. Penggunaan daun kaliandra 20 % sebagai substitusi konsentrat dapat meningkatkan produksi susu 0,25 liter/ekor/hari.  Pak Nidu tertarik menerapka hasil riset tersebut, apabila harga daun kaliandra kering Rp 1.500/kg, apakah inovasi ini masih memberikan keuntungan terhadap usaha sapi perah pak Nidu?

Analisis Kasus

Perubahan yang terjadi :
(A)    Peningkatan pendapatan: kenaikan produksi susu 0,25 kg/ekor x R. 4.000
(B) Pengurangan atau penghapusan biaya: Pengurangan penggunaan konsentrat 1,2 kg/ekor/hari x Rp. 3.000
(C)   Kenaikan Biaya :  Membeli daun kaliandra untuk 1,2 kg/ekor/hari X Rp. 1.200/kg
(D)   Pengurangan atau penghapusan pendapatan:  Tidak Ada.


Perhitungan Substitusi kaliandra terhadap pakan konsentrat dengan Analisis Partial budget


Tabel : Analisis Partian Budget Substitusi Kaliandra terehadap Penggunaan Konsentrat

Keputusan mengganti konsentrat sebesar 20 % dengan daun kaliandra, secara finansial akan memperoleh tambahan pendapatan usaha sebesar Rp 14.000/hari. Keputusan ini layak secara finansial.

Title: Partial Budget Analisys; Written by cecep firmansyah; Rating: 5 dari 5

1 komentar:

  1. Identifikasi seluruh perubahan, yang tidak berubah tidak diukur dalam analisis ini.

    BalasHapus

Informasi Lain dapat diperoleh dari infosato